Sabtu, 01 Agustus 2009

Mengenali dan Mengatasi Sakit yang disebabkan Stres

Sejak lama diketahui, stres dapat menyebabkan rambut rontok,membuat menstruasi terganggu,menyebabkan sakit sendi,dan menurunkan sistem imun. Sebuah studi dilakukan para periset Swiss menemukan,perempuan dengan stres perkawinan berkemungkinan lebih besar menderita penyakit jantung. Bila saja kepala anda tiba-tiba saja berdenyut-denyut,lalu anda periksakan diri ke dokter. Ternyata Dokter tidak menemukan penyakit apapun,penyebabnya adalah stres.

Menurut para ahli,semua orang mempunyai masalah fisik yang muncul sebagai respon terhadap stres.Daripada mencari obat penawarnya,lebih baik sembuhkan tubuh anda dengan teknik relaksasi.

RESPONS STRES: PILEK

Ketika sres,tubuh memproduksi lebih banyak proinflammatory cytokines. Molekul-molekul ini berfungsi memerangi virus tapi juga memperburuk sumbatan hidung. Sehingga membuat anda lebih rentan terhadap pilek.

Solusi:

Latihan gym atau olah raga secara teratur,terutama saat menghadapi kehidupan yang sulit. Olah raga menurunkan kadar hormon stres yang lalu diterjemahkan menjadi denyut jantung dan pernafasan yang lebih lambat dan fungsi sistem imun optimum.

RESPONS STRES: INSOMNIA

Anda sibuk dan cemas sepanjang hari,memikirkan sesuatu sehingga mengganggu tidur anda.kurang tidur akan membuat anda lebih stres lagi.

Solusi:

Daripada membiarkan kerisauan anda mengisi setiap menit dari waktu anda,sediakan waktu khusus di awal malam untuk bercemas. Gunakan waktu 15 menit untuk membuat daftar segala sesuatu yang merisaukan anda. Menuliskan keresahan-keresahan membebaskan pikiran untuk beristirahat. Lebih baik lagi adalah dengan penenangan diri. Misalnya mendengarkan musik klasik,melakukan stretch ringan,latihan pernafasan,atau minum segelas susu hangat sampai anda merasa tenang dan ngantuk.



RESPONS STRES: SAKIT LEHER DAN PUNGGUNG

Banyak orang mengencangkan rahang dan membungkuk ketika sedang stress. Akibatnya,otot-otot punggung dan leher kencang dan bahkan jadi kejang.

Solusi:

Coba lakukan relaksasi otot progresif sebelum rasa sakit menyerang.Teknik ini bukan saja melepaskan ketegangan otot,tapi juga membangkitkan energi.Caranya,mulai dengan mengencangkan kaki kanan selama sekitar 8 detik.Rileks selama 15 detik. Benar-benar konsentrasi pada perasaan pelepasan. Berikutnya,kencangkan betis kanan dan kaki.Rileks,lalu lakukan hal yang sama untuk seluruh kaki kanan. Rileks,ganti dengan kaki kiri,diikuti dengan otot-otot lengan,wajah,leher dan bahu,dada dan akhirnya perut. Lakukan latihan ini 2 kali sehari ketika merasa resah atau jengkel.



RESPONS SRES:SAKIT KEPALA

Stres menegangkan otot-otot di sekitar kepala dan leher. Kecemasan yang berlebihan membuat nafas pendek-pendek sehingga tidak bisa mengeluarkan karbondioksida secara penuh.

Solusi:

Tarik nafas dalam.Pernafasan ritmik dapat mengurangi ketegangan otot,merilekskan pembuluh-pembuluh darah dan melimpahi sel-sel dengan oksigen.Tarik nafas selama 6 hitungan.Tunggu sampai 3 hitungan,baru hirup nafas lagi. Ulangi siklus ini paling sedikit 9 kali. Lakukan setiap satu atau dua jam.

RESPONS STRES: JERAWATAN

Sres membuat tubuh memproduksi inflammatory neuropeptide, senyawa yang menyebabkan pembengkakan dan gatal,yang dapat memperburuk kondisi seperti eksim, psoriasisndan hives. Stres juga menyebabkan perubahan hormonal yang mengubah folikel rambut, membuatnya berkemungkinan lebih besar tersumbat dan membentuk blackhead dan whitehead.

Solusi:

Lakukan liburan mental.Coba bayangkan sebuah tempat favorit anda yang tenang.Selama 5 atau 10 menit, pikirkan lokasi yang memunculkan detail yang berhubungan dengan pancaindra. Misalnya,fokuskan pada suara ombak yang memukul pantai,butir-butir pasir yang menyentuh jari,rasa apel yang segar,yang anda makan sambil menikmati matahari terbenam.

RESPONS STRES: SAKIT PERUT

Menurut para ahli,dalam perut kita terdapat banyak syaraf, seperti halnya tulang belakang. Tugasnya adalah menjaga komunikasi yang erat antara otak dan kelenjar adrenal yang melepaskan hormon stres. Sebagian orang akan mengalami perubahan kebiasaan buang air besar di saat sedang stres. Stres juga memperburuk symptom penderita gangguan pencernaan.

Solusi:

Coba program manajemen stress dengan relaksasi seperti hipnotis atau yoga. Latihan yang menekankan pada pernafasan dapat menenangkan saluran cerna dengan mengaktifkan sistem syaraf parasympathetic.Hindari membesarkan masalah dan fokus pada skenario yang terburuk.Mengubah cara berpikir dapat meminimalisir gangguan pencernaan kendatipun penyebab sres tidak dapat dihilangkan.(y)

sumber : yusie.site.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar